Kamis, 23 Juni 2022

 Waspadalah terhadap politik identitas identitas dan bahaya mayoritarianisme

Para pengunjuk rasa meneriakkan slogan dan membakar foto Nupur Sharma, juru bicara Partai Bharatiya Janata India (BJP) selama demonstrasi menentang pernyataan tentang Nabi Muhammad yang dibuat olehnya, di Karachi pada 7 Juni 2022. (AFP/Arif Ali)


PENDAPAT AKADEMISI Waspadalah terhadap politik identitas identitas dan bahaya mayoritarianisme Para pengunjuk rasa meneriakkan slogan dan membakar foto Nupur Sharma, juru bicara Partai Bharatiya Janata India (BJP) selama demonstrasi menentang pernyataan tentang Nabi Muhammad yang dibuat olehnya, di Karachi pada 7 Juni 2022. (AFP/Arif Ali) Membagikan Mujtaba Hamdi (The Jakarta Post) PREMIUM Jakarta ● Jum, 24 Juni 2022 Baru-baru ini, kita telah menyaksikan gelombang protes di India terhadap pernyataan kontroversial oleh dua politisi dari Partai Bharatiya Janata (BJP) yang berkuasa di negara itu tentang Nabi Muhammad, yang dianggap ofensif dan menghina. BJP menangguhkan Nupur Sharma, juru bicara partai, dan mengusir Naveen Jindal, politisi BJP lainnya, pada 5 Juni. Di sisi lain, Sharma dan Jindal juga menarik pernyataan mereka dan meminta maaf kepada publik. Reaksi terhadap insiden telah berputar di luar perbatasan India. Arab Saudi mengeluarkan pernyataan kecaman yang keras. Kuwait, Iran dan Qatar memanggil duta besar India ke negara masing-masing untuk menyampaikan protes mereka. Beberapa negara berpenduduk mayoritas Muslim lainnya mengikuti dan tidak ketinggalan, Indonesia mengajukan keberatan kepada Kedutaan Besar India.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar